DAMPAK GLOBALISASI

 2.   Dampak Globalisasi 

Globalisasi mempunyai banyak manfaat dan pengaruh bagi masyarakat di

dunia. Namun di sisi lain, globalisasi juga membawa pengaruh atau dampak

negatif. Apakah kamu dapat merasakan pengaruh negatif yang terjadi dari

globalisasi? Untuk mengetahui berbagai dampak dan pengaruh positif atau

negatif  globalisasi, marilah kita ikuti pembahasan berikut ini!

 

a. Dampak Positif Globalisasi 

1). Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 

Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat membawa perubahan yang

cepat pula dalam bidang teknologi. Globalisasi membawa masyarakat

melakukan penyesuaian terhadap perubahan sosial budaya. Hal ini dapat

dilihat dari minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang semakin besar.

 

Teknologi yang dihasilkan sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuan kemudian 

dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Pemanfaatan 

teknologi ini membawa banyak keuntungan bagi masyarakat seperti

kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan, hasil produksi menjadi lebih

banyak, dan sebagainya. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang

kehidupan membawa pengaruh positif dalam masyarakat. Dalam bidang

pertanian misalnya, perkembangan teknologi yang diterapkan mampu

meningkatkan hasil produksi pertanian. Selain keuntungan terhadap hasil

produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mampu

meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi

 

2). Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi 


Gambar 2.16. di atas menunjukkan salah satu manfaat globalisasi dalam

meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Kegiatan pada gambar menunjukkan

pemanfaatan teknologi internet dalam penjualan tiket pesawat, kereta, bis dan

transportasi lain secara on line. Pembayaran tiket dilakukan dengan transfer

melalui ATM atau SMS banking. Mengapa cara pembelian dan pembayaran

semacam ini banyak dipilih oleh pengguna jasa transportasi? Pembelian

dengan cara semacam ini dianggap lebih efektif dan efisien. Dalam hitungan

menit saja tiket yang kita inginkan sudah ada di tangan.

Efektivitas dan efisiensi adalah kata kunci untuk  menjelaskan pengaruh

positif  globalisasi. Apa  yang  dimaksud  dengan  efektivitas  dan  efisiensi?

Efektivitas dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian

tujuan yang telah diinginkan. Apabila sesuatu telah berhasil dikerjakan dengan 

cara yang tepat dan sesuai dengan yang diinginkan maka disebut efektif. 

Misalnya, tugas A dapat selesai dengan pemilihan cara yang sudah ditentukan,

maka cara tersebut adalah benar atau efektif. Efisien dapat diartikan sebagai

tepat, cermat, berdaya guna, dan bertepat guna dalam melakukan sesuatu.

Ketika cara A membutuhkan waktu 1 jam sedang cara B membutuhkan waktu

2 jam, maka cara A lebih efisien dari cara B. Dengan kata lain efektif adalah

melakukan tugas yang benar sedangkan efisien adalah melakukan tugas

dengan tepat. 

Berdasarkan pembahasan di atas diketahui bahwa globalisasi memberikan

manfaat yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Diantaranya adalah

terjadi efektivitas dalam penggunaan pikiran, tenaga, ataupun waktu. Hal ini

tentunya membuat segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan lebih

mudah. Dapatkah kamu menunjukkan contoh kegiatan dalam masyarakat

yang dianggap efektif dan efisien?

 

berinvestasi, terutama untuk sektor pertambangan, pertanian dan industri. 

3). Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat 

Waters dalam Kamanto Sunarto (2004) berpandangan bahwa globalisasi

berlangsung salah satunya pada bidang perekonomian. Globalisasi ekonomi

tampak antara lain di bidang perdagangan, produksi, investasi, ideologi

organisasi,  pasar  modal,  dan    pasar  kerja.  Globalisasi  perekonomian

ini  mampu  membawa  banyak  manfaat  positif.  Salah  satu  dampak 

positif kehadiran globalisasi ekonomi adalah semakin berkembang dan

menggeliatnya perekonomian sebuah negara. Hal ini salah satunya karena

semakin banyak modal yang masuk ke sebuah negara. Indonesia juga

menjadi salah satu sasaran dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk

 4). Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat 

Pengaruh positif dari globalisasi yang sebelumnya dibahas adalah

meningkatkan perekonomian sebuah negara. Meningkatnya perekonomian

suatu negara pada akhirnya dapat membuat peningkatan taraf hidup

masyarakat. Keadaan seperti ini akan membuat negara semakin aman,

damai, dan tentram karena bisa menurunkan tingkat kriminalitas di negara

tersebut seperti pencurian, pembunuhan, korupsi, dan lainnya. Dunia yang

tanpa batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan

taraf hidup dan keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja

di luar negeri untuk membiayai kebutuhan keluarganya di dalam negeri.

 

5). Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah 

Dahulu, mungkin orang tua kita membutuhkan waktu lama untuk

berkomunikasi dengan kerabat atau sahabat yang berada di wilayah atau di

negara lain. Media yang digunakan berkomunikasi saat itu melalui media

surat-menyurat. Tetapi saat ini komonukasi sudah bergeser diantaranya

dengan surat elektronik

(e-mail), internet, telepon, media jejaring sosial, dan

sebagainya. Saat ini media komunikasi tersebut lebih disukai masyarakat

karena dianggap lebih cepat dan murah. Dalam hitungan detik pesan kita

sudah tersampaikan.

 

6). Berkembangnya Dunia Pariwisata 

Globalisasi berdampak positif bagi perkembangan dunia pariwisata di suatu

negara, tak terkecuali di Indonesia. Tempat-tempat wisata di Indonesia

semakin  dikenal  masyarakat  dunia  lewat  berbagai  teknologi  seperti

internet dan media sosial lainnya. Kesenjangan jarak tidak lagi menjadi

masalah karena didukung dengan kemudahan sesama transportasi. Selain

itu penyebaran informasi melalui media internet atau aplikasi

smartphone

menjadikan tempat-tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan dengan

mudah diketahui orang lain. Sehingga mereka kemudian tertarik untuk

berkunjung pula di tempat tersebut.

 

7). Perkembangan Alat Komunikasi  dan Keterbukaan Informasi 

Apakah kamu pernah menyaksikan berita di televisi, membaca artikel koran

secara online atau mengunduh berbagai informasi, gambar, video dari media 

internet? Tentunya kamu dimudahkan oleh media internet. Selain itu kamu

juga mendapatkan informasi lebih bebas, terbuka, dan mudah. Keterbukaan

dan kebebasan informasi sangatlah penting terutama di masa globalisasi

seperti sekarang. Saat ini informasi beredar secara global dan cepat. Berita,

kejadian, atau hal-hal yang ada di belahan dunia mana pun, dalam hitungan

 menit setelah peristiwa terjadi dapat kita peroleh informasinya. Informasi 

yang masuk dan keluar tidak bisa dibendung. Akses informasi semakin

terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dengan

mudah dan cepat. 

 




b. Dampak Negatif Globalisasi 
Globalisasi selain sebagai peluang ternyata dapat menjadi ancaman. Sebagai 
contoh, perkembangan teknologi informasi melalui peralatan canggih telah
menjadikan berbagai informasi antarbangsa dapat diakses tanpa pengawasan
negara. Hal ini menjadikan suatu bangsa tidak bisa menolak nilai-nilai yang
 masuk ke negaranya. Nilai budaya yang masuk dan tidak sesuai dengan 
kepribadian bangsa bisa mengubah pola pikir dan tingkah laku masyarakat.
Bahkan akibatnya bisa berbahaya bagi suatu negara. Bahaya yang terjadi bisa
tanpa peperangan, karena cukup dengan sebaran informasi nilai-nilai negatif
melalui jaringan komunikasi, suatu bangsa dapat hancur.
 
Selain dampak di atas, terjadi pergeseran pula dalam hal cara pemilihan
barang. Barang produksi luar negeri lebih banyak menawarkan produknya
dengan harga lebih murah sehingga otomatis melemahkan kemampuan daya
saing barang produksi lokal. Sementara mentalitas bangsa Indonesia yang
konsumtif dan mempunyai sikap bangga jika menggunakan atau mengkonsumsi
produk yang bermerk luar negeri. Akibatnya perusahaan nasional terutama
pengusaha kecil dan menengah pun mengalami kebangkrutan. Untuk
mengetahui apa saja dampak negatif globalisasi, marilah kita ikuti pembahasan
berikut! 

1). Westernisasi 
Makin cepatnya arus informasi yang diperoleh di era globalisasi
menyebabkan berbagai macam pengaruh muncul dalam perubahan sosial-
budaya. Arus informasi yang berkembang cukup cepat menyebabkan interaksi
masyarakat dengan masyarakat lain makin intensif. Interaksi dengan dunia
luar yang tidak disaring ataupun tidak terkendali dapat mempengaruhi
perilaku  masyarakat.  Salah  satunya  adalah  westernisasi.  Apakah  kamu
pernah mendengar istilah westernisasi? Westernisasi adalah suatu perbuatan
seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme dengan meniru atau melakukan
aktivitas kebarat-baratan. Westernisasi dilakukan di antaranya dengan cara
meniru gaya hidup bangsa Barat seperti bangsa Eropa dan Amerika. Mengapa
yang ditiru adalah Eropa dan Amerika? Bangsa Eropa dan Amerika dianggap
sebagai bangsa yang lebih modern sehingga banyak anggapan bahwa meniru
mereka akan disebut modern. Padahal, kalau kita cermati, gaya hidup dan
perilaku bangsa Barat belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasi
dapat dilihat dari cara berpakaian, cara mengisi waktu luang, dan sebagainya.
 
Gaya hidup yang bermewah-mewahan, gaya rambut kepirang-pirangan, pergi
ke klub malam, dugem adalah beberapa diantara contoh perilaku westernisasi.
Westernisasi dapat terjadi karena masyarakat seringkali menyalahartikan
antara westernisasi dan modernisasi. Padahal antara westernisasi, globalisasi 
dan modernisasi adalah hal yang berbeda. Dapatkah kamu membedakan antara
westernisasi dan globalisasi? Bagaimanakah westernisasi itu terjadi dan apa
dampaknya bagi masyarakat?
 

Dari kegiatan tersebut kita jadi tahu  bahwa modernisasi, globalisasi dan
westernisasi adalah tiga unsur yang berbeda. Globalisasi sebagai media
penyebaran berbagai hal di dunia ini tidak hanya penyebaran hal-hal yang
berasal dari barat, tetapi juga penyebaran unsur-unsur lain yang bersifat
universal.
 
a)  Faktor Penyebab Westernisasi
Faktor penyebab terjadinya westernisasi antara lain sebagai berikut!
(1) Kurang penguasaan dan berkembangnya iptek.
(2) Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar 
      negeri.
(3) Maraknya budaya Barat dan akulturasi (percampuran) budaya.
(4) Kurangnya kesadaran masyarakat memilah budaya yang baik atau 
      buruk.
(5) Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negaranegara 
      Barat
(6) Meniru gaya berbusana, rambut, serta gaya hidup ke barat-baratan. 

b)  Dampak Positif Westernisasi
(1) Dapat menguasai iptek. 
(2) Terjadi akulturasi (percampuran) budaya sehingga tidak mengalami
       kebosanan budaya karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal
       yang baru.
(3) Penggunaan bahasa lain dalam komunikasi meningkatkan wawasan
      dan pengetahuan. 
(4) Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan IPTEK.

 
c)  Dampak Negatif Westernisasi 
(1) Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.
(2) Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.
(3) Gaya hidup yang bersifat konsumtif.
(4) Mencari segala sesuatu yang instan.
(5) Budaya   Barat   yang   dikenal   dengan   konsep   liberalisme,   yang 
       mengakibatkan munculnya    pornografi,   pergaulan    bebas,    dan
       sebagainya. 

2). Demoralisasi
Globalisasi yang terjadi, menjadikan paham-paham barat masuk secara 
leluasa ke Indonesia. Paham-paham tersebut belum tentu sesuai dengan nilai
yang dimiliki bangsa Indonesia. Hal ini menyebabkan nilai-nilai sosial
masyarakat memudar. Masyarakat mulai meninggalkan nilai dan norma sosial
mereka. Memudarnya nilai dan norma sosial ini pada akhirnya dapat
menyebabkan munculnya dekadensi moral atau demoralisasi. Dekadensi
moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau merosotnya akhlak atau
moral seseorang. Ciri dari penurunan moral ini salah satunya ditunjukkan dari
perilakunya yang  bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat.
Demoralisasi yang banyak kita jumpai saat ini antara lain pembunuhan,
pencurian, korupsi, dan pergaulan bebas. Akibat selanjutnya dari demoralisasi
adalah meningkatnya kriminalitas dalam masyarakat. Dapatkah kamu
memberikan contoh tentang demoralisasi?
 



3). Kesenjangan Sosial Ekonomi 
     Tidak dipungkiri lagi bahwa kesenjangan sosial ekonomi saat ini terjadi
     di berbagai daerah. Kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi salah satunya
      sebagai akibat dari globalisasi. Apa yang dimaksud dengan kesenjangan sosial
      ekonomi? Kesenjangan sosial ekonomi adalah perbedaan yang tajam antara
      satu kelompok dengan kelompok lain dalam bidang sosial dan ekonomi.
 

      Sumber : http//www.merdeka.com 
      Gambar 2.17. Kesenjangan Sosial Ekonomi Semacam Ini akan Banyak Kita Temukan di
       Masyarakat 


Gambar di atas menunjukkan salah satu contoh bentuk kesenjangan sosial 
ekonomi  yang  biasa  terdapat  di  kota  besar.  Kesenjangan  sosial  ekonomi
dapat  terjadi  karena  pembangunan  dan  modernisasi  tidak  dilaksanakan
secara merata dan berimbang.  Ketidakmerataan pembangunan menyebabkan
hasil  pembangunan  yang  diterima  masyarakat  belum  merata.  Hasil-hasil
yang dicapai dalam pembangunan dan globalisasi hanya dinikmati oleh
sebagian masyarakat saja. Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan hasil-
hasil  pembangunan  pada  akhirnya  bisa  membahayakan  kehidupan  sosial
di antaranya yaitu terjadinya kecemburuan sosial. Akibatnya, di satu pihak
berkembang golongan masyarakat kaya dan serba-mewah, di sisi yang lain 
berkembang golongan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Untuk mengetahui tentang masalah kesenjangan sosial ekonomi dalam
masyarakat, marilah kita lakukan kegiatan berikut!
 
 

Dari kegiatan di atas kalian sekarang telah memahami bahwa angka
kriminalitas yang tinggi, kemiskinan menyebar, kualitas kesehatan menurun
adalah beberapa diantara dampak dari adanya kesenjangan sosial ekonomi.
Menomorsatukan pendidikan, menciptakan lapangan pekerjaan dan
meningkatkan sistem keadilan  di Indonesia serta melakukan  pengawasan
terhadap mafia hukum adalah beberapa di antara upaya yang dapat diterapkan 
untuk menanggulangi kesenjangan sosial ekonomi tersebut.


 4). Kriminalitas 
Kriminalitas yang semakin merajalela adalah dampak lanjutan dari segala
macam masalah sosial yang muncul di masyarakat. Dari hari ke hari, media
massa baik cetak, media online ataupun media elektronik di dominasi oleh
berita kriminal mulai dari pembunuhan, mutilasi, pembuangan bayi,
penculikan, penipuan, korupsi, dan sebagainya. Untuk mengetahui jawabannya,
marilah kita lakukan kegiatan berikut! 


Sudahkah kamu melakukan kegiatan di atas? Dari kegiatan di atas sekarang
kamu sudah paham, bahwa globalisasi ternyata juga dapat menciptakan
kejahatan atau kriminalitas lintas negara.  Kejahatan lintas negara dipandang
sebagai salah satu ancaman serius dalam keamanan global. Selain kejahatan 
lintas negara, kriminalitas juga terjadi sebagai akibat dari kehidupan di era 
globalisasi. Apakah yang dimaksud dengan kriminalitas? Kriminalitas dapat
disebut juga sebagai segala bentuk tindakan yang melanggar norma hukum.
Tindakan kriminal yang dilakukan makin bervariasi. Mulai dari cara sederhana
sampai menggunakan teknologi canggih dapat kita temukan. Kriminalitas
yang dilakukan saat ini seolah ikut memanfaatkan arus globalisasi. Bahkan,
perkembangan media hiburan, media massa atau media sosial lain turut
berperan dalam memicu terjadinya tindakan kriminal di kalangan masyarakat.
Lalu apakah yang menyebabkan terjadinya kriminalitas? Faktor penyebab
terjadinya kriminalitas adalah:
 
(a)  pertentangan dan persaingan,
(b) perbedaan ideologi politik,
(c)  kepadatan dan komposisi penduduk,
(d) perbedaan kekayaan dan pendapatan, dan
(e)  mentalitas yang labil. 

Banyaknya kriminalitas yang terjadi mengakibatkan dampak yang tidak
sedikit. Adapun akibat dari kriminalitas di antaranya adalah:
 
(a)  merugikan pihak lain baik material maupun imaterial,
(b) merugikan masyarakat secara keseluruhan,
(c)  merugikan negara, dan
(d) mengganggu stabilitas keamanan masyarakat. 

Kriminalitas yang makin banyak terjadi di masyarakat mengharuskan
berbagai pihak berpikir mencari cara pemecahan yang dianggap efektif.
Adapun solusi yang dapat dilakukan adalah seperti berikut.
 
(a)  Menegakkan sanksi hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu.
(b) Mengaktifkan peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam
       mendidik anak.
(c)  Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai 
       budaya bangsa.
(d) Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai dan norma dalam 
      masyarakat.
 
5). Pencemaran Lingkungan 
     Masuknya perusahaan asing dan pembangunan sebagai proses dari 
      globalisasi telah membawa perubahan pula dalam lingkungan alam. Berbagai
      kemudahan telah kita rasakan sebagai dampak dari globalisasi. Namun
     demikian proses globalisasi   yang tidak dibarengi dengan analisis masalah
     dan dampak lingkungan (AMDAL) sering menimbulkan malapetaka, yakni
      berupa pencemaran lingkungan. Hal itu dapat diakibatkan oleh teknologi dan
      alat mesin yang digunakan oleh pabrik pengolahan ataupun industri.
 

Pencemaran merupakan perbuatan mencemari atau membuat lingkungan 
menjadi tercemar. Pencemaran dapat dikelompokkan menjadi pencemaran
udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara. Pencemaran
lingkungan ditandai dengan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya.
 
Pencemaran lingkungan, baik lingkungan udara, air, suara, maupun tanah,
akan berdampak bagi kesehatan tubuh manusia maupun makhluk hidup yang
lainnya. Banyak wabah penyakit yang ditimbulkan dari pencemaran, seperti
sesak napas, keracunan udara, kolera, asma, dan TBC. Mengingat bahaya
tersebut, berbagai usaha perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Usaha-usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan tidak dapat dilakukan
hanya dalam skala lokal maupun nasional, melainkan harus dilaksanakan
dalam skala global. Semua negara bersama-sama menanggulangi terjadinya
pencemaran. Penanggulangan pencemaran dapat berupa penanggulangan
administratif, edukatif, dan juga teknologis.
 
6). Kenakalan Remaja 


Vandalisme dan tawuran merupakan salah satu gejala kenakalan remaja
yang banyak ditemukan di sekitar lingkungan. Gambar di atas menggambarkan
bahwa dalam masyarakat sering terjadi aksi yang dilakukan oleh remaja seperti
tawuran atau vandalisme (mencoret-coret fasilitas umum). Hal ini sebagai
bentuk dari makin memudarnya nilai budaya bangsa yang dimiliki oleh remaja. 
Aksi yang dilakukan oleh remaja itu dapat dikategorikan sebagai kenakalan
remaja. Kenakalan remaja disebut juga dengan istilah juvenille deliquency.
Kartini Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau juvenile
delincuency sebagai gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh 
satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk 

perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai 
semua perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan
ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui masyarakat) yang ditujukan
pada orang, binatang, dan atau barang-barang yang dapat menimbulkan
bahaya atau kerugian pada pihak lain. Kenakalan remaja lebih banyak dipicu
oleh sifat atau kepribadian jiwa remaja yang masih labil dan mencari jati diri.
 
Adapun salah satu faktor penyebab kenakalan remaja adalah demonstration
effect, yaitu pola hidup memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan
keadaan  yang  sebenarya  demi  diperolehnya  gengsi  atau  prestise.  Dalam
pola hidup semacam ini remaja berusaha menampilkan sikap dan pola hidup
seolah-olah kaya, maju, modern dan sebagainya. Sikap ini, banyak mereka
peroleh dari media massa sehingga remaja mempunyai kecenderungan untuk
konsumtif, atau agar dianggap up to date. Untuk mengetahui mengenai
penyebab kenakalan remaja lakukanlah kegiatan berikut!



Melalui kegiatan tersebut, kamu menjadi tahu tentang apa saja contoh dan
penyebab terjadinya kenakalan remaja. Banyak contoh dan gejala kenakalan
remaja yang terjadi di sekitar kita. Bentuk-bentuk kenakalan remaja di
antaranya adalah seperti.
(a)  Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, 
       seperti perkelahian, perampokan, pembunuhan.
(b) Kenakalan remaja yang menimbukan korban materi, seperti perusakan, 
      pencurian, pencopetan, pemerasan.
(c) Kenakalan remaja yang tidak menimbulkan korban di pihak lain, 
      seperti penyalahgunaan narkoba.
(d) Kenakalan yang melawan status, sebagai pelajar dengan cara membolos, 
      mengingkari status sebagai anak dengan cara pergi dari rumah atau
      membantah perintah orang tua. 
(e)  Kenakalan   remaja   nonkriminal   adalah   remaja   yang   cenderung
       tertarik pada kesenangan yang sifatnya menyendiri, apatis terhadap
       kegiatan masyarakat atau sekolah, melamun, mudah tersinggung, dan
       sebagainya. 
(f)  Perasaannya sangat peka dan mudah terluka, cepat tersinggung dan
      membesar-besarkan kekurangannya sendiri.
 
Gejala dari kenakalan remaja bentuk tersebut di antaranya adalah seperti
berikut:
 
(a)  mengebut di jalan.
(b) membentuk kelompok-kelompok dengan aturan tidak etis, misalnya 
      kelompok pergaulan bebas.
(c)  membentuk kelompok yang cenderung membawa ke arah destruktif, 
      seperti kelompok tawuran, pemerasan.
(d) Pengedaran gambar, atau VCD porno di kalangan anak remaja.
(e)  Memakai, mengedarkan, dan memasuki jaringan pemakaian narkoba 
      dan obat-obat terlarang.
(f)  Tindakan indisipliner di sekolah, di rumah, di tempat umum, misalnya 
       tidak masuk sekolah, membolos, tawuran, tidak patuh pada orang tua,
       dan guru. 
(g) Mencoret-coret dan merusak fasilitas umum.
(h) Melakukan   tindakan   penyimpangan   seksual   yang   tidak   sesuai 
      dengan nilai-nilai serta norma yang berlaku, misalnya pemerkosaan,
       pencabulan, kumpul kebo dan sebagainya. 
(i) Melakukan  tindakan  kriminal  misalnya:  mencuri,  merampok,
      membunuh dan sebagainya. 

Tahukah kamu mengapa para remaja melakukan kenakalan remaja?
Penyebab kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua:
faktor faktor ekstern dan intern. 

(a)  Faktor Intern 
Faktor  intern  merupakan  faktor  yang  berasal  dari  dalam  diri  remaja
tersebut. seperti. 
(1) Krisis Identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Integrasi pertama, terbentuknya
perasaan akan konsisten dalam kehidupannya. Integrasi kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja
gagal mencapai masa integrasi kedua. 
(2) Faktor Kepribadian
Masa remaja dikatakan sebagai masa yang sedang mencari jati diri.
Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk
menuju masa dewasa. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis identitas
karena belum adanya pegangan. Kepribadian yang tidak dapat dibentuk
dengan baik akan mengarahkan remaja untuk melakukan kenakalan
dan tindakan menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku.
 
(3) Faktor status dan peranannya dalam masyarakat
Tindakan menyimpang terhadap hukum yang pernah dilakukan anak
mendorong kembali si anak melakukan penyimpangan. Seorang anak
yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku,
sering  kali  pada  saat  kembali  ke  masyarakat  status  atau  sebutan
“eks atau mantan atau bekas” yang diberikan oleh masyarakat sulit
terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan
penyimpangan hukum karena merasa tertolak dan terasingkan.
 
(b) Faktor Ekstern
      Faktor ekstern merupakan faktor-faktor penyebab yang berasal dari luar 
      diri remaja, seperti. 
      (1) Kondisi Lingkungan Keluarga
            Kondisi orang tua di lingkungan keluarga dapat menyebabkan
            terjadinya kenakalan remaja. Misalnya saja, orang tua yang
            disibukkan oleh karir dan pekerjaaan, menjadi kurang perhatian dan
            memberikan kasih sayang kepada anak. Selain itu, kesibukan mereka 
            mengakibatkan kurangnya proses dialogis dan komunikasi efektif
            antara orang tua dan anak. Penyebab kenakalan remaja pada anak dari
            keluarga mampu atau kaya bukan terletak pada materi, tetapi lebih
            pada kurangnya kasih sayang dan perhatian. Sementara pada keluarga
            yang kurang mampu, penyebab kenakalan remaja adalah kurangnya
            perhatian orang tua karena sibuk mencari nafkah, ketidakmampuan 
            untuk rekreasi, kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat,
            ketidakmampuan orang tua menyekolahkan anak, suatu pengaruh
            seseorang memiliki daya beli bukan karena faktor kebutuhan, tetapi
            takut akan sebutan ketinggalan zaman dan hanya untuk memenuhi
            gaya hidup dan sebagainya.
 
(2)    Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik
Apabila sistem pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat
terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan
baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan
norma yang berlaku. Misalnya, mudah mentoleransi tindakan anak
muda yang menyimpang dari hukum atau norma yang berlaku, seperti
mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian
antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas
dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan makin
meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di
kalangan anak muda.
 
(3)    Kondisi Geografis atau Kondisi Alam Fisik
         Kondisi geografis yang tidak subur, kering, tandus dapat juga menjadi
         penyebab seorang remaja melakukan tindakan menyimpang, terlebih
         pada individu yang bermental negatif. Tindakan kenakalan remaja
         akibat dari kondisi ini, misalnya melakukan pencurian, mengganggu
         keamanan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, melakukan
         pengrusakan.
 
(4)    Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
         Kesenjangan yang nyata dan tampak antara orang kaya dan orang
         miskin menyebabkan kecemburuan sosial yang dapat diwujudkan
         dalam bentuk tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan.
         Disintegrasi  politik  (perang,  konflik antarparpol  dan  sebagainya)
         dapat memengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan
         tindakan penyimpangan.
 
Kasus-kasus kenakalan remaja saat ini semakin mengkhawatirkan. Oleh
karena itu, banyak pihak berusaha untuk mencari solusi atau pencegahan 
sebagai upaya mengurangi tingkat kenakalan dari remaja-remaja tersebut.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kenakalan 
remaja harus dilakukan oleh berbagai pihak terkait, termasuk dari keluarga, 
pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Adapun upaya tersebut di antaranya
adalah seperti berikut. 
(a)  Menguatkan sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan persoalan
       yang dihadapinya. 
(b) Memberikan pendidikan tidak hanya dalam penambahan pengetahuan
      dan keterampilan, tetapi juga pendidikan mental, pribadi, agama dan
      budi pekerti. 
(c)  Menyediakan sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
       perkembangan pribadi yang wajar.
(d) Menyelenggarakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan
       mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan
       pengarahan yang positif. 
(e)  Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja
      delikuensi dan nondelikuen.
 
7). Individualisme yang Semakin Tinggi 
      Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri
      sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Di kota
      besar, sikap individualisme tampak jelas, bahkan dengan jarak tetangga yang
      berdekatan belum tentu saling mengenal. Hal tersebut terjadi karena sosialisasi
      yang dilakukan berdasarkan kepentingan semata. Kalangan generasi muda di
      desa juga mulai memiliki sikap individualis yang tinggi. Kepedulian terhadap
      sesama tampak mulai memudar sebagai salah satu gejala dari perilaku ini.
      Perilaku gotong royong dan tolong-menolong yang dulu menjadi ciri khas
      masyarakat desa, perlahan juga mulai luntur seiring dengan kebersamaan
      yang mulai memudar.
 
Dapatkah   kamu   menemukan   contoh   sikap   individualisme?   Banyak
sikap individualis yang berkembang di sekitar kita di antaranya adalah
menggunakan handphone tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya. Sikap
individualis yang terjadi karena perkembangan teknologi ini terjadi karena
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Contoh
sikap individualis lain ialah ketidakpedulian sosial terhadap sesama yang
membutuhkan, seperti kaum miskin yang ada di sekitarnya.



Selamat Belajar yaa.....

Salam Sukses

Hindun



 

Komentar

  1. Sekar Arum K. D/29/IX-9 hadir, Bu🙏🏻

    BalasHapus
  2. Muhammad Faza Dzaudan (18)IX-9

    BalasHapus
  3. Azzura Khansa A. Sakura (7) IX-9

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bella Adhitya Ayu Saraswati / 8 hadir bu. Maaf bu kemarin saya tidak mengisi absen disini bu. Dikarenakan paketan saya habis bu, hanya dapat Wa saja bu 🙏

      Hapus
  4. Ahmad Abyan Prasetiyo 2 IX-9 hadir

    BalasHapus
  5. Anastasya Nadhia Amelia (04) hadir bu

    BalasHapus
  6. Annisa Devita Rahmawaty (6) IX-9 hadir bu

    BalasHapus
  7. Salma Tazkia Hidayati (28) hadir bu

    BalasHapus
  8. Ravisha Adrafiani (25) IX-9 hadir bu

    BalasHapus
  9. Khansa Tatyana ariq (13) IX-9 Hadir bu

    BalasHapus
  10. Aisyah Nur Jannah (3) IX-9 hadir bu

    BalasHapus
  11. Yudho Prasetyo 34 IX-9 Hadir Bu

    BalasHapus
  12. Muhammad Fachrozi 17 IX-9 ia here ma'am

    BalasHapus
  13. Hadrian Adzzikry Putra Dika/15 IX-7 HADIR BU


    BalasHapus
  14. Alifah Zahra Setyawati (5) IX-7

    BalasHapus
  15. Nouvea putri kinanti IX-7 (29)

    BalasHapus
  16. Lalita Safira Amalia IX-7 (20)

    BalasHapus
  17. Nurul fauziah (30) IX-7 hadir bu...

    BalasHapus
  18. Kaylanissa julianti gufon (19)

    BalasHapus

Posting Komentar

Jumlah Pembaca

Bab II Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi

Ketergantungan Antarruang dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Masyarakat

AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN